JAKARTA BANJIR !
Naik
Perahu ke Pluit, Jokowi Bertemu Basuki
Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) memantau banjir di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan,
Jakarta Utara, Sabtu (19/1/013). Setibanya di loksi, Jokowi langsung disambut
warga sekitar. Dia juga bertemu dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang
sejak Kamis (16/1/2013) memantau banjir di kawasan Pluit tersebut. Rumah Basuki
yang berada di kawasan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara ikut
kebanjiran setinggi sekitar dua meter sejak Kamis.
Ini sampai dua meter tingginya. Ketinggian air naik terus, makanya kita
harus tambah mesin
-- Basuki T Purnama
Seusai berbincang singkat
dengan Basuki, Jokowi langsung menaiki perahu karet. Dengan bantuan warga dan
relawan, perahu karet yang ditumpangi Jokowi melaju ke tengah perumahan Pluit
yang sebagian besarnya masih digenangi air. Kepada wartawan, Basuki mengungkapkan
kalau banjir di kawasan ini masih tinggi.
"Ini sampai dua meter tingginya. Ketinggian air naik terus,
makanya kita harus tambah mesin," ungkapnya.
Basuki tidak ikut naik perahu karet bersama Jokowi. Dia memilih
untuk memaksimalkan penggunaan perahu karet untuk memasok bantuan bagi warga
yang rumahnya terendam banjir.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sebagian
wilayah perumahan Pluit memang terendam banjir. Sejumlah posko penanggulangan
banjir tampak dibangun warga di kawasan tersebut. Evakuasi barang-barang pun
dilakukan dengan memanfaatkan perahu kayu dan perahu karet.
Sepanjang perjalanan dari Menteng menuju Pluit, terlihat
sejumlah wilayah di kawasan Grogol, Jakarta Barat masih tergenang banjir.
Misalnya saja di depan Universitas Tarumanegara dan Universitas Trisaksi.
Basuki mengatakan, banjir di kawasan Pluit ini merupakan imbas dari luapan
Waduk Pluit.
Perbaikan
Tanggul Kanal Barat Masih Berlangsung
Proses perbaikan tanggul Banjir
Kanal Barat di Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, yang jebol akibat diterpa
banjir besar pada Kamis (17/1/2013) masih berlangsung.
Hingga Sabtu terlihat sebanyak lima escavator besar dan satu
escavator kecil yang terus mengangkut batu-batu untuk menutup tanggul yang
jebol tersebut.
Selain itu, tenaga bantuan juga masih terus dikerahkan untuk
mempercepat proses perbaikan tanggul. Tenaga bantuan itu terdiri dari Kopasus,
Kostrad, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pada Jumat (18/1/2013) kemarin, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) menargetkan tanggul tersebut dapat diselesaikan pada Jumat malam,
namun ternyata tidak terkejar.
Sementara itu, masih nampak dua buah baliho yang terletak tepat
di sebelah tanggul hingga saat ini. Pada Jumat kemarin, Jokowi sempat meminta
agar kedua baliho tersebut diturunkan atau dipindahkan. Pasalnya, keberadaan
dua baliho tersebut mengganggu jalannya proses perbaikan tanggul.
Para petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana (Damkar PB) terlihat masih terus berupaya menurunkan kedua baliho
tersebut, sesuai dengan instruksi gubernur.
Jenazah
Herdian Ditemukan di Lantai B1
Jenazah Herdian ditemukan di
lantai B1 (basement) Gedung UOB Plaza, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat,
Sabtu (19/1/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.
Komandan Pasukan Katak TNI AL, Jajang Karyono mengatakan,
jenazah korban ditemukan di lantai B1 dengan keadaan telentang. "Ada
dinding jebol di B1, kira-kira 20 meter sudah kelihatan. Posisi telentang,
belum bengkak, tapi ketika diangkat sudah mengeluarkan darah." terang
Jajang.
Korban ditemukan mengenakan
baju berwarna biru dan sandal jepit. Saat ini korban langsung dibawa ke Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo dengan menggunakan ambulans milik TNI.
Hingga saat ini jumlah korban banjir di basement gedung UOB
Plaza berjumlah empat orang. Dua orang selamat, dan dua lainnya ditemukan sudah
tak bernyawa. Tim penyelamat masih terus melanjutkan pencaharian korban.
Satu
Lagi Korban Tewas Ditemukan di UOB
Tim SAR kembali menemukan satu
korban tewas di basement Gedung UOB Plaza, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat,
Sabtu (19/1/2013) sore. Korban diketahui bernama Herdian Eko, seorang petugas
kebersihan gedung tersebut.
Dengan ditemukannya Herdian, berarti empat orang yang terjebak di basement
gedung tersebut sudah ditemukan. Dua orang di antaranya, masing-masing Tri dan
Tito, ditemukan selamat, sementara korban meninggal ada dua, yakni Abdul Haris
Agus dan Hardianto.
Seperti diketahui, sebagian besar wilayah Jakarta tergenang air
pada Kamis (16/1/2013). Jebolnya tanggul Latuharhary ditambah hujan deras yang
seharian mengguyur Jakarta berimbas pada terputusnya akses transportasi.
Limpahan air bah pun sampai ke basement Gedung UOB Plaza yang tidak begitu jauh
dari tanggul tersebut. .
Sutiyoso:
Bangun Waduk Raksasa di Jakarta Selatan
Pemerintah pusat diminta
beperan dalam mengatasi banjir di Jakarta. Peran berarti yang bisa dilakukan
pemerintah pusat adalah membangun waduk raksasa untuk menampung air di wilayah
Jakarta Selatan.
"Kita butuh tiga sampai empat waduk besar. Harusnya diambil
alih pemerintah pusat, departemen pekerjaan umum," kata mantan Gubernur
DKI Jakarta Sutiyoso saat mengunjungi Gedung UOB Plaza, Thamrin, Jakarta Pusat,
Sabtu (19/1/2013), untuk memantau proses evakuasi para korban yang terjebak
banjir di basement gedung itu.
"Kalau tahun depan enggak ada gejala bangun waduk di
Selatan, ya siap-siap saja lima tahun lagi," ujarnya.
Terkait insiden di UOB Plaza, Sutiyoso menilai pentingnya
dilakukan evaluasi atas pembangunan gedung tersebut. Dia mengatakan, gedung UOB
harus dibongkar dan diperbaiki jika memang terbukti melanggar persyaratan izin
mendirikan bangunan (IMB).
"Itu kan IMB ada persyaratannya di situ. Lihat saja nanti
kalau sudah kering, apa yang dilanggar. Kalau menyimpang dari IMB, harus
disesuaikan, dibongkar," kata Sutiyoso.
Meskipun demikian, Sutiyoso meminta masyarakat agar tidak
menduga-duga terlebih dahulu mengenai kemungkinan pelanggaran dalam pembangunan
gedung tersebut. Dia mengatakan, hal yang perlu menjadi fokus saat ini adalah
evakuasi para korban.
"Sekarang fokus dulu bagaimana evakuasi korban,"
ucapnya.
Sutiyoso juga mengaku sudah mengecek kepemilikan IMB Plasa UOB.
Sejauh informasi yang diterimanya, gedung tersebut memiliki IMB dan sudah
dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Masuknya air bah ke basement Plasa UOB tersebut, katanya, memang
suatu musibah yang harus dijadikan pelajaran ke depan. "Mungkin pemilik
gedung tidak berpikir akan ada air bah. Biasanya kan banjir airnya masuk
sedikit-sedikit, tapi ini karena tanggul jebol jadi seperti air bah," ujar
Sutiyoso Seperti diketahui, sebagian besar wilayah Jakarta tergenang air
pada Kamis (16/1/2013). Jebolnya tanggul Latuharhary ditambah hujan deras yang
seharian mengguyur Jakarta berimbas pada terputusnya akses transportasi.
Sumber : kompas.com
Pray for Jakarta !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar