Selasa, 25 Desember 2012


Perkembangan Teknologi Dalam Dunia Bisnis Internet


Perkembangan teknologi Internet yang semakin canggih rupanya memberikan banyak manfaat bagi semua orang termasuk para pelaku bisnis. Internet yang dianggap memberikan banyak pengaruh negative kepada generasi bangsa ternyata bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan keuntungan. Hal tersebut memang tergantung bagaimana seseorang menyikapi kemajuan teknologi seperti ini. Bahkan internet pun kini telah banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis. Saat ini bisnis online memang mulai menjamur di tanah air. Banyak para pelaku bisnis mempromosikan usahanya melalui internet. Ternyata tidak sedikit dari mereka-mereka yang menjalankan bisnis online mampu meraup keuntungan yang belum pernah diduga sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat para pebisnis yang belum memanfaatkan teknologi internet sebagai salah satu media pendukung mereka akan gigit jari karena mereka kalah bersaing dengan rival bisnis mereka. Bayangkan saja, para pebisnis yang tidak memanfaatkan internet tentu perkembangannya akan jauh dibawah pebisnis yang memanfaatkan internet sebagai media marketing mereka karena dengan menggunakan internet, usaha mereka dapat diketahui oleh semua orang di seantero jagad. Oleh karena itu saat ini banyak orang mulai tertarik untuk belajar bisnis online.

 Jika membahas mengenai bisnis online, mungkin masih ada yang bertanya-tanya tentang apa yang ditransaksikan dalam bisnis online tersebut. Pada dasarnya untuk melakukan bisnis online, segala produk baik barang ataupun jasa yang ditawarkan melalui internet sudah dapat disebut sebagai bisnis online. Misalnya produsen sepatu yang ada di Bandung ingin mendapatkan pembeli yang lebih banyak dan mencari konsumen yang tak hanya dari wilayah Bandung maka menggunakan internet sebagai media iklan mereka agar para pembeli sepatu tersebut tidak hanya dari Bandung melainkan dari luar daerah, luar pulau, bahkan luar negeri. Hal ini tentu merupakan peluang yang bagus, karena jika melakukan promosi produk di internet, siapa saja dapat membacanya dari berbagai golongan. Tidak menutup kemungkinan jika pembeli dari luar daerah akan meningkat. Apalagi jika harga yang ditawarkan lebih murah daripada harga toko yang ada di sekitar mereka. Tentu menjalankan bisnis online merupakan kesempatan yang bagus untuk mengembangkan usaha mulai dari usaha kelas rumahan hingga usaha yang dilakukan oleh perusahaan skala besar.


 Untuk memulai bisnis online tentu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh penjual sebelum menjual barang daganganya. Hal ini hampir sama dengan pedagang yang akan menjual dagangannya di pasar, sebelum ia menjual tentu ia memerlukan persiapan dan perlu menata dagangannya agar lebih menarik minat para calon pembeli. Demikian juga jika seseorang ingin melakukan penjualan barang melalui internet. Saat ini Blog merupakan salah satu situs yang paling banyak digunakan untuk memasarkan produk. Pasalnya jika seseorang menggunakan blog sebagai media promosi mereka, mereka tidak perlu membayar sepeser pun untuk mendapatkan account blog tersebut. Sebut saja blogger dan wordpress, mereka adalah satu diantara banyak penyedia blog yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi. Selain itu jika ingin menggunakan media sosial yang lain, dapat menggunakan facebook dan twitter. Kedua jejaring sosial ini makin lama memang semakin menjamur. Ini merupakan peluang bagus bagi para pebisnis untuk mempromosikan produk mereka melalui situs tersebut. Selain itu hal yang perlu dipersiapkan adalah foto. Tentu dapat dibayangkan jika penjual tidak menunjukkan bagaimana bentuk barang dagangannya tidak akan ada orang yang berminat untuk membelinya. Oleh karena itu jangan lupa mempersiapkan foto-foto terbaik barang dagangan anda. Jangan lupa sertakan daftar harga barang yang akan dijual. Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah mencantumkan contact person. Barangkali ada orang yang berminat membeli tetapi mereka tidak menemukan alamat untuk memesan barang tersebut tentu saja calon pembeli akan kabur dan beralih ke tempat lain.








Seaweed Billionaire* – Tao Kae Noi



Aithipat Kulaponvanich
Age: 25


Company: http://www.taokaenoi.co.th/

Company Net worth: $800 mill Baht (USD$ 24 millions)

When I first watched The Billionaire, I was moved by his inspiring story.

Aithipat Kulapongvanich or better know as Top was an average 16 year old teen who, like most ordinary teenage boy, loves playing computer games.

He realised that he had too many of those special game weaponry items that you acquired if you reach a high level.

With surplus of these items, he found out that he could make good money selling them to people who need it via chatrooms.

At just 16 he was earning 400,00 Baht(USD$12,000) by trading his game items.

He even spent his money buying more computers to keep up with his business and was soon buying a car.


However his luck was short lived.

A year later he was banned and his account got suspended from the game and the gaming community.

He was failing badly in school and he's parents desperately wanted him to finish high school.

However, with his bad grades he barely manage to make it into private school let alone a top school .

In class, he could hardly concentrate on studies and found that what he studied could not help him get rich. So he skipped a class or two to look for things to do, when he saw what could be his next business venture, selling hot chestnut off the street.

He came up to the old man who was selling the chestnut and would pretend to be buying them but all he wanted was to know how to roast the chestnuts.

He asked the old man what was to be roasted with the chestnut , where to buy the raw chestnuts and the type of water that made the chestnuts glisten.

Top kept buying from one chestnut stall to another asking question after question till he knew exactly how it was done, to start his very own chestnut shop.

With all the information gathered, Top set out to look for a chestnut roasting machine to rent and found a space in the shopping mall.

He started skipping class to buy bags of chestnuts in the morning ,drag it to his small makeshift stall and with the help from his very old uncle, sold it in the shopping mall.

Things were great and people started buying his chestnuts, however the smoke from the chestnuts cause the ceiling of the shopping mall to turn yellow and the mall's owner forced him to moved out of their shopping mall. He was making 2000 bahts selling chestnuts but being evicted out of the mall meant he was left with nothing.

While he thought things couldn't get any worse he soon finds out that :


  • ·        His father's business went into bankrupt with 400mil baht debt(USD$12Mil)


  • ·        His family's home was about to be listed for foreclosure by the bank


  • ·        His family was moving to China to live with his elder sister



Face with no place to go and nothing left for Top and his family, moving to China seems like the best plan of action.

But instead of moving with his family, Top decided to stay and prayed that things will work out.

He found had an idea of mass producing crispy fried seaweed that his girlfriend brought for him one afternoon from a nearby town she'd visited.

The crispy seaweed had a unique taste that would sell well.

He had envision of selling the crispy fried seaweed to 7-11 stores as they are known to have a store all across the country worldwide.

Even before selling to 7-11, he had difficulty frying the seaweed without making it taste bitter.

He end up wasting 100,000 baht(USD$3000) worth of seaweed trying to find ways to perfect it.


With little money left over, his uncle and him work tirelessly until an unfortunate incident happen while his uncle was frying the seaweed.

He fell over and knocked his head spilling the oil and left the remaining last few seaweeds soaked in rain water.

By a stroke of luck, that very incident actually enabled him to make the perfect seaweed.

With the seaweed soaked and dried in water, it diminished the bitter taste and after frying them, what's left was a nice crispy crunchy seaweed that taste resoundingly similar to how it taste like from the nearby town.

He tweaked it to add better flavour and package it plainly, naming it Tao Kae Noi(Young Boss).

He went to the head office of 7-11 and tried to pitch the idea of selling his crispy fried seaweed.

His idea was accepted, and the people at 7-11 wanted to see his factory and inspect it for GMP.

Once again he had face a stumbling block and with what little money he had, he beg the owner of a rundown workshop to allow him to rent his workshop as his seaweed factory for a short period of time.

With a newly set-up workshop cum factory, he employed people to fry and package the seaweed.

However the QA/QC inspector was not impress with the quality and as it failed to qualify for proper handling of food and his product was not accepted by 7-11.

The setback throw him off guard but he knew he could try again and improve things,

He worked out and changed accordingly on the list of things which didn't meet the criteria and persevered hoping that this time round things would change.

The second GMP inspection proved to be the turning point and snowballed tremendously from there.

With initially having less then 10 people working for Tao Kae Noi when it started, Tao Kae Noi now employs almost up to 2000 employees.

Today Tao Kae Noi Seaweed can be found all across Asia, China, Australia, Canada and even UK.


Within a span of 2 years, Top paid off his father's $400mil baht debt and earns $800mill baht(USD $24mil) a year.

I loved this inspiring story because Top was young and when you're that young, all you ever think of is playing or fooling around, but he didn't and he couldn't.

He had many many instances where he could just continued studying to take the easy way out to become just another banker or doctor but he never did because he knew that would not help pay off his father's enormous debt.

He could have left for China with his family but he stayed to help pay off with however much he could.

And so he did…

He become one of Thailand's youngest Billionaire*



Boxing day liga inggris



Apa itu boxing day liga inggris? Dimana saat liga-liga papan atas eropa sedang istirahat,pertarungan liga inggris semakin panas. Tim-tim papan atas seperti manchaster united,manchaster city,Chelsea dan arsenal bertarung untuk mendapatkan gelar juara liga inggris Sedangkan tim-tim papan tengah bertarung untuk maju setidaknya ke piala eropa seperti Everton,west Bromwich albion,tottenham,wigan athletic,sunderlan dan aston villa . namun berbeda dengan tim-tim papan bawah,mereka tidak berharap banyak tentang juara.mereka hanya ingin Setidaknya tidak masuk ke zona degradasi,seperti reading danQPR.boxing day dapat dikatan menjadi pertarungan paling melelahkan selama pertandingan liga inggris,karena antara pertandingan satu dengan yg lain hanya berjarak satu/dua hari.boxing day juga event untuk merauk point untuk Tim papan atas.tidak ada pertandingan papan atas saat boxing day,tetapi setidaknya ada pertandingan antara arsenal vs Newcastle , Chelsea vs everton. Boxing day juga menjadi ajang reuni pemain/pelatih disuatu tim timingatan bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker langsung kembali pada medio 2011 silam . Pasalnya, ini merupakan ajang reuni pemain yang pernah dipinjamkan ke Villa Park itu.manchaster united bertemu dengan dengan penghuni papan tengah Newcastle united,Chelsea hanya bertemu dengan Norwich city dan manchaster city bertemu dengan sunderland.







Ir Ciputra Pengusaha Sukses, Sebuah Inspirasi. 

Profil dan Otobiografi Singkat Ir. Ciputra
 Ir. Ciputra (lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 77 tahun) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ciputra menghabiskan masa kecil hingga remajanya di sebuah desa terpencil di pojokan Sulawesi Utara. Begitu jauhnya sehingga desa itu sudah nyaris berada di Sulawesi Tengah. Jauh dari Manado, jauh pula dari Palu. Sejak kecil Ciputra sudah merasakan kesulitan dan kepahitan hidup. Terutama saat bapaknya ditangkap dan diseret dihadapannya oleh pasukan tak dikenal, dituduh sebagai mata-mata Belanda/ Jepang dan tidak pernah kembali lagi (pada tahun 1944). Ketika remaja sekolah di SMP Frater Donbosco Manado.

 Ketika tamat SMA, kira-kira saat dia berusia 17 tahun, dia meninggalkan desanya menuju Jawa, lambang kemajuan saat itu. Dia ingin memasuki perguruan tinggi di Jawa. Maka, masuklah dia ke ITB (Institut Teknologi Bandung). Keputusan Ciputra untuk merantau ke Jawa tersebut merupakan salah satu momentum terpenting dalam hidupnya yang pada akhirnya menjadikan Ciputra orang sukses. Keputusan Ciputra untuk merantau ketika tamat SMA merupakan keputusan yang tepat, karena pada usia tersebut muncul adanya keinginan untuk bebas yang disertai rasa tanggung jawab pada diri individu. Ciputra adalah perantau yang sempurna. Dia mendapatkan kebebasan, tapi juga memunculkan rasa tanggung jawab pada dirinya.

 Bagi Ciputra, perintis pengembang properti nasional sekaligus pembangun 20 kota satelit di seluruh Indonesia, pengalaman hidup susah sejak kecil adalah pemicu kesuksesannya. Ciputra yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah 77 tahun lalu, harus merasakan kerasnya hidup sejak usia 12 tahun, tanpa ayah. Sang ayah ditangkap tentara pendudukan Jepang dan akhirnya meninggal di penjara.

 Sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Ciputra kecil harus bergelut dengan berbagai pekerjaan untuk mencari uang membantu sang ibu yang berjualan kue. Ciputra yang mengaku sangat bandel dan nakal sejak kecil, juga harus berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 7 kilometer ke sekolah setiap hari. Kenakalan Ciputra terlihat dari sifatnya yang seenaknya sendiri. Saat disuruh belajar bahasa Belanda, Jepang atau China, dia malas. Dia hanya mau belajar bahasa yang dianggapnya akan berguna baginya, yaitu bahasa Indonesia. Akibatnya, saat usia 12 tahun dia masih di kelas 2 SD karena berkali-kali tinggal kelas.

 Pasca ditinggal sang ayah, barulah Ciputra bangkit dan mau belajar giat hingga selalu menjadi nomor 1 di sekolah. Kegemilangan prestasi Ciputra terus berlanjut hingga mampu menamatkan kuliah di jurusan arsitektur ITB. Setelah lulus kuliah, jiwa wirausaha Ciputra mengantarkannya menjadi raksasa pengembang properti di tanah air lewat PT Pembangunan Jaya saat itu, dan akhirnya menjadi grup Ciputra. Dan hingga kini, berbagai bangunan properti yang menghiasi wajah Jakarta, tak bisa dilepaskan dari campur tangan seorang Ciputra.

CIPUTRA, Pengusaha asal Sulawesi Tengah.

 Ketika mula didirikan, PT Pembangunan Jaya cuma dikelola oleh lima orang. Kantornya menumpang di sebuah kamar kerja Pemda DKI Jakarta Raya. Kini, 20-an tahun kemudian, Pembangunan Jaya Group memiliki sedikitnya 20 anak perusahaan dengan 14.000 karyawan. Namun, Ir. Ciputra, sang pendiri, belum merasa sukses. ``Kalau sudah merasa berhasil, biasanya kreativitas akan mandek,`` kata Dirut PT Pembangunan Jaya itu.

 Ciputra memang hampir tidak pernah mandek. Untuk melengkapi 11 unit fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta -- proyek usaha Jaya Group yang cukup menguntungkan -- telah dibangun "Taman Impian Dunia". Di dalamnya termasuk "Dunia Fantasi", "Dunia Dongeng", "Dunia Sejarah", "Dunia Petualangan", dan "Dunia Harapan". Sekitar 137 ha areal TIJA yang tersedia, karenanya, dinilai tidak memadai lagi. Sehingga, melalui pengurukan laut (reklamasi) diharapkan dapat memperpanjang garis pantai Ancol dari 3,5 km menjadi 10,5 km.

 Masa kanak Ciputra sendiri cukup sengsara. Lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah, ia anak bungsu dari tiga bersaudara. Dari usia enam sampai delapan tahun, Ci diasuh oleh tante-tantenya yang "bengis". Ia selalu kebagian pekerjaan yang berat atau menjijikkan, misalnya membersihkan tempat ludah. Tetapi, tiba menikmati es gundul (hancuran es diberi sirop), tante-tantenyalah yang lebih dahulu mengecap rasa manisnya. Belakangan, ia menilainya sebagai hikmah tersembunyi. "Justru karena asuhan yang keras itu, jiwa dan pribadi saya seperti digembleng," kata Ciputra.

 Pada usia 12 tahun, Ciputra menjadi yatim. Oleh tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, dituduh anti-Jepang, ditangkap, dan meninggal dalam penjara. "Lambaian tangan Ayah masih terbayang di pelupuk mata, dan jerit Ibu tetap terngiang di telinga," tuturnya sendu. Sejak itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Sejak itu pula Ci harus bangun pagi- pagi untuk mengurus sapi piaraan, sebelum berangkat ke sekolah -- dengan berjalan kaki sejauh 7 km. Mereka hidup dari penjualan kue ibunya.

 Atas jerih payah ibunya, Ciputra berhasil masuk ke ITB dan memilih Jurusan Arsitektur. Pada tingkat IV, ia, bersama dua temannya, mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan -- berkantor di sebuah garasi. Saat itu, ia sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih sekolah SMA di Manado. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur, 1960, mereka pindah ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Baru. ``Kami belum punya rumah. Kami berpindah-pindah dari losmen ke losmen,`` tutur Nyonya Dian, ibu empat anak. Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra.

 Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan prinsip hidup yang kuat Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah, diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.

 Ciputra telah sukses melampaui semua orde; orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan daerah maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Dia sukses menjadi contoh kehidupan sebagai seorang manusia. Memang, dia tidak menjadi konglomerat nomor satu atau nomor dua di Indonesia, tapi dia adalah yang TERBAIK di bidangnya: realestate.

 Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan universitas Ciputra. Bukan sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pengusaha.

Ir. Ciputra Menghadapi Krisis Ekonomi.

Keran KPR yang mulai mengucur, membuat aktivitas PT Ciputra Development terdengar lagi. Kelompok usaha ini semakin giat beriklan. Akankah Ciputra segera berjaya kembali? Akibat krisis ekonomi yang melanda negeri ini, sebagaimana kebanyakan pengusaha properti lainnya, Ciputra pun harus melewati masa krisis dengan kepahitan. Padahal, serangkaian langkah penghematan telah dilakukan. Grup Ciputa (GC), misalnya, terpaksa harus memangkas 7 ribu karyawannya, dan yang tersisa cuma sekitar 35%.

 Lantas, semua departemen perencanaan di masing-masing anak perusahaan segera ditutup dan digantikan satu design center yang bertugas memberikan servis desain kepada seluruh proyek. Jenjang komando 9 tingkat pun dipotong menjadi 5. Akibatnya, banyak manajer kehilangan pekerjaan. Lebih pahit lagi: kantor pusat GC yang semula berada di Gedung Jaya, Thamrin, Jakarta Pusat, terpaksa pindah ke Jl. Satrio -- kompleks perkantoran milik GC. Paling tidak, dengan cara semacam itu, GC bisa menghemat Rp 4 miliar/tahun.

 Sementara Harun dan tim keuangannya -- setelah susut menjadi 7 orang dan gajinya dipotong hingga 40% -- hengkang ke salah satu lantai Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Di tempat itu, mereka menyewa beberapa ruangan. Selebihnya, kabar yang menjadi rahasia umum: utang GC macet total.

 Menurut Harun, para petinggi CD waktu itu sadar betul kondisi yang ada tidak bakalan berubah secepat yang dibayangkan. Soalnya, berlalunya krisis moneter yang belakangan bermetamorfosis menjadi krisis multidimensional sejatinya berada di luar kendali mereka. Celah yang masih terbuka hanyalah konsolidasi internal dan restrukturisasi perusahaan.

 Maka, selain memangkas biaya operasional secara drastis, CD pun segera menerapkan strategi pemasaran baru: menjual kapling siap bangun. Kata Harun, selain CD kala itu hanya menyimpan sedikit stok rumah siap huni, perubahan strategi pemasaran ini juga dilakukan untuk membidik konsumen berkantong tebal. Maklumlah, mengharapkan KPR ibarat pungguk merindukan bulan. Adapun yang tersisa, ya itu tadi, pasar kalangan kelas menengah-atas. Mereka biasanya lebih suka membeli kapling karena dapat menentukan sendiri desain rumahnya.

 Keuntungan lain menjual kapling tanah: berkurangnya biaya operasional. Masih menurut Harun, dengan menjual kapling siap bangun, CD cuma berkewajiban menyediakan infrastruktur seperti telepon, air, listrik dan jalan. Memang, ketimbang membangun rumah siap huni, biaya penyediaan infrastruktur relatif jauh lebih murah. Dalam perhitungan Harun, biaya yang dikeluarkan per m2-nya cuma Rp 90 ribu.

 Sementara itu, bila membangun rumah siap huni, CD mesti siap menerima kenyataan jika harga bahan-bahan bangunan meningkat pesat. Besi, misalnya. Setelah kurs rupiah terhadap US$, harganya naik 60%. Sementara semen dan keramik, masing-masing meningkat menjadi 40% dan 30%. Jadi, "Tak ada alasan tidak menerapkan strategi itu," ujar Harun. Kebijakan itu berlaku di Jakarta dan di Surabaya.

 Guna mendukung strategi di atas, program-program above the line juga tak luput dikoreksi. Hasilnya, dari monitoring yang dilakukan, para petinggi CD akhirnya berkesimpulan, mubazir bila beriklan gencar di masa krisis. "Seperti membunuh tikus dengan memakai bom," jelas Harun. Alhasil, pilihan kemudian jatuh pada penjualan langsung. Bahannya diolah dari database konsumen milik CD. Dan supaya lebih terarah, database diolah lewat pembentukan klub-klub penjualan, di Jakarta maupun Surabaya.

 Namun, apa daya, meski harga kapling siap bangun belum dinaikkan dan tim pemasaran bekerja sekeras mungkin, toh strategi itu tidak langsung membuahkan hasil yang memuaskan. Lebih dari Tiga bulan, konsumen yang tertarik dengan ratusan hektare tanah matang milik CD yang dijual dalam bentuk kapling siap bangun -- dari total 1.800 har landbank (tanah mentah) CD yang tersebar di Jakarta dan Surabaya -- bisa dihitung dengan jari.

 Kata Harun, petinggi CD lagi-lagi sadar para pemilik uang sesungguhnya lebih memilih mendepositokan uangnya ketimbang membeli kaping siap bangun. Maka, "Tahun 1998 adalah tahun yang paling sulit yang pernah dilalui CD," kenangnya. Masalahnya, uang yang masuk selama setahun cuma Rp 40 miliar.

 Itulah nilai total hasil penjualan lima proyek perumahan di Jakarta dan Surabaya milik CD. Jelas, ketimbang tahun-tahun sebelumnya, saat kondisi ekonomi masih normal, kenyataan tersebut benar-benar menyakitkan. Sebelum krisis, dari satu proyek saja, CD bisa meraup uang sebanyak Rp 10 miliar/bulan. Artinya, angka Rp 40 miliar tersebut biasanya dicapai hanya dalam sebulan.
 Yang lebih menyesakkan, menurut sumber SWA, Pak Ci ikut-ikutan menambah beban psikologis pasukannya. Hampir setiap hari CEO GC itu uring-uringan tanpa sebab yang jelas. Seingatnya,waktu itu Pak Ci jarang bertanya kepada anak buahnya bagaimana sebenarnya kondisi di lapangan. "Ia malah seperti tak habis-habisnya melakukan pressure kepada timnya," jelas si sumber.

 Dan lucunya lagi, bahkan di luar dugaan banyak orang -- sang sumber sendiri kaget luar biasa -- Pak Ci sampai-sampai "menodong" seorang pemuka agama agar jemaat gerejanya membeli kapling siap bangun di salah satu proyek perumahan CD. "Benar-benar tidak masuk akal," ungkap sumber. Benarkah? "Bohong. Kalau stres, siapa yang tidak stres waktu itu," bantah Harun.

 Untunglah, bersamaan turunnya suku bunga deposito di awal 1999, strategi itu mulai menampakkan hasil. Kecil memang, tapi, "Kami sudah mulai sibuk," ujar Harun. Ia menunjuk aktivitas penjualan kapling siap bangun, khususnya yang di Surabaya. "Di kota ini, penjualannya cukup bagus."

 Sayang, Harun tak bersedia menyebutkan nilai transaksi di Kota Buaya. Yang jelas, tidak seperti di Jakarta, jumlah item kapling siap bangun yang ditawarkan CD di Surabaya lumayan variatif. Dari segi luas contohnya, 1.200-2.000 m2 dengan harga jual minimal: Rp 600 ribu/meter2. Selain itu, ada pula kapling golf -- posisinya berhadapan atau di sekitar lapangan golf. "Kapling jenis ini, sekalipun lebih mahal, tampak paling disukai," jelas Harun.

 Bagaimana dengan Jakarta? Kendati kapling yang dijual hanya berukuran 200-500 m2, angka penjualannya tidak sebagus di Surabaya. Dan kapling yang disukai konsumen kebanyakan yang berukuran 400 m2 seharga Rp 225-500 ribu/m2. Menurut Harun, hal itu terjadi karena tingkat persaingan di Jakarta lebih ketat ketimbang di Surabaya. Soalnya, "Ada banyak proyek serupa di sini," ujarnya. Dan, yang lebih penting, kapling golf bukanlah hal yang istimewa bagi banyak konsumen metropolitan. "Jadi, penawaran kami sama seperti yang lain. Karena itu pula, bisa jadi konsumen mencari yang lebih murah."

 Seperti yang sudah-sudah, tutur menantu Ciputra itu, kebutuhan konsumen di Jakarta sejatinya adalah rumah siap huni yang dilengkapi fasilitas KPR. Karena itu, bermodalkan pendapatan hasil penjualan kapling siap bangun plus tersedianya sarana KPR, CD pun mulai menggiatkan pembangunan rumah siap huni, di Citra Raya Tangerang, Citra Indah Jonggol, Citra Grand Cibubur ataupun Citra Cengkareng.

 Bersamaan waktunya, CD pun kembali rajin beriklan. Namun, tidak seperti tiga tahun lalu, kini belanja iklannya diatur ketat. Indikator pertama yang dihitung sebelum mengeluarkan uang untuk berpromosi di berbagai media cetak adalah jumlah total hari libur dalam setiap bulan. Yang jelas, sebulan CD beriklan tak lebih dari tiga kali. "Bukan apa-apa. Kami hanya ingin iklan itu bisa efektif mencapai sasaran," katanya. Ia menambahkan, klub-klub penjualan yang dulu sempat dibentuk tetap diteruskan.

 Hanya saja, lagi-lagi sayang, Harun mengaku tidak ingat persis jumlah uang yang masuk ke kocek CD setelah perusahaan properti yang dipimpinnya itu kembali rajin beriklan. Ia hanya mengatakan, "Cash flow kami cukup aman." Ditambah semakin membaiknya daya beli konsumen, Harun pun optimistis, CD dan GC bisa berkibar kembali. Namun, tentu saja, ia mengaku, "Tidak seperti dulu lagi."


Cuplikan tentang Ir.Ciputra :


5cm.



 Kode M-TIX : 5CM
 Jenis Film : drama
 Produser : SUNIL SORAYA
 Produksi : RAM SORAYA
 Sutradara : RIZAL MANTOVANI

SYNOPSIS

  “ 17 Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2 cinta, sebuah mimpi mengubah segalanya”

Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.

Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk  lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan
tantangan. Sebuah perjalanan hati demi  mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia.

Sebuah perjuangan atas impian, perjalanan hati yang merubah hidup mereka untuk selamanya

Cuplikan di youtube : 



Ayo tonton di bioskop kesayangan anda !



Om Bob :  "Mereka Bilang Saya Gila!"




Bob Sadino : Jangan Takut Mencoba !

Pengusaha sukses bidang pertanian Bob Sadino mengajak generasi muda untuk tidak takut mencoba sesuatu hal yang baru. "Ingin sukses jangan takut mencoba," kata Bob di hadapan puluhan peserta acara Launching Program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian bertempat di Mall Botani Square, Sabtu (27/3).

 Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah menyerah dan jangan takut untuk gagal. "Dengan kegagalan kita bisa belajar, bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal," kata entrepreneur sukses asli Indonesia ini. Di hadapan ratusan pengunjung Mall Botani Square, Bob yang tampil dengan gaya khasnya baju kemeja putih kotak-kotak dipadu celana jins pendek menyampaikan beberapa pengalamannya tentang memulai sebuah usaha tanpa harus menggunakan modal besar. "Yang penting ada kemauan dan berani menerima kegagalan, semua usaha jenis apa pun akan tetap jalan. Usaha yang paling bertahan lama ada agropreneur," kata Bob.

 Ia berpendapat selama langit masih membentang, selama itu pula usaha perkebunan akan terus berjalan. Namun, lanjut Bob, tinggal sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya.

 "Sumber daya alam terbentang luas, kita bersyukur Indonesia alamnya subur dan kaya, tapi SDM Indonesia yang kurang mampu memanfaatkannya," kata bapak dua orang putri ini.

 Bob mengatakan, peluang bisnis pertanian cukup besar, tidak hanya pasar Internasional saja, pasar dalam negeri Indonesia juga sangat menjanjikan untuk perkembangan bisnis pertanian tersebut. Bob mengatakan semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha dapat meningkatkan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini hanya sebesar 1,8 persen dari total penduduk Indonesia.

 Talkshow berlangsung selama satu jam lebih tersebut berlangsung cukup menarik. Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam acara launching program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian sangat antusias bertanya kepada Bob. Dipandu oleh MC Shanaz Haque suasana talkshow kian bermakna, ditambah jawaban nyeleneh Bob yang membuat gelak tawa peserta.

 Bob merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu merentas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras. Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses, menurutnya seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.

 Semua telah dibuktikan oleh Bob, entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha.  Pendiri dan pemilik tunggal "Kem Chicks" (supermarket) ini pernah menjadi supir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.




Orang Bodoh Jangan Berkecil Hati, Orang Pinter Jangan Bangga !

Siapa yang tak kenal Bob Sadino? Ia enterpreneur sejati. Gayanya nyentrik, pola pikirnya unik dan cenderung terbalik. Keluar dari pakem teori dan buku teks ekonomi. Tapi, bisnisnya sukses. Pengusaha kawakan dengan ciri khasnya celana pendek dan kemeja itu, datang ke Batam berbagi pengalaman dan belajar goblok dengan pengusaha muda Batam. Apa maksudnya?

PEBISNIS yang biasa baca buku marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung Bob Sadino, pengusaha yang terkenal dengan Kem Chicks-nya ini. ’’Hidup saya tanpa rencana dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah, bingung kan?

Lelaki yang sudah berbisnis selama 36 tahun dan biasa disapa Om Bob ini bercerita, ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. ’’Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini,” katanya.

Namun, jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah. Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosis.

Bob Sadino yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat itu tidak pasarnya. Tapi, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan pasarnya. Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. ’’Rencananya hanya buat orang pinter, saya bersyukur saya goblok. Kalau saya pintar, saya akan seperti Anda,” katanya, disambut tawa peserta seminar di Hotel Godway, Rabu (16/5) malam.

Kalau pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi. Lantaran goblok, ia tidak tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam. ’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ujarnya.

’’Silakan cari kegagalan, cari kendala Anda. Saya mengalami segunung kegagalan, kendala dan keringat dingin dan air mata darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan mencari jalan keluarnya. Kegagalan adalah anugrah. Lalu, apa di balik kegagalan. Sukses adalah titik kecil di atas segunung kegagalan,” papar Bob yang membuat peserta seminar terpana.

Bob Sadino bahagia dengan apa yang dilakukannya. Ia berani mengambil risiko dan menciptakan pasar. ’’Saya mengambil risiko sebesar-besarnya, sebab orang yang mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil. Kalau orang memperkecil risiko, ia jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja. Kewajiban saya mengubah risiko jadi duit,” ujar Bob Sadino, dengan santainya.

Meski awalnya sulit dipahami, peserta seminar yang bingung dan tidak terima dikatai goblok, lama-lama bisa mencerna jalan pikiran nyeleneh Bob Sadino. Sebagai pengusaha sukses, ia sudah sampai pada tahap financial independent, sehingga ia bebas mau beli apa saja dan mau pergi ke mana saja. ’’Duitnya sih, pas-pasan. Kalau mau beli Jaguar, pas duitnya ada,” katanya, terkekeh.

Karena merasa dirinya goblok, Bob tidak berpikir secara runtun, tapi mengalir begitu saja. Orang goblok juga akan lebih percaya pada orang lain yang lebih pintar dari dirinya. Kalau gagal, orang goblok tidak merasa gagal, tapi sedang belajar jadi lebih pintar. Akhirnya, orang goblok bisa jadi bosnya orang pintar-pintar. Kini, Bob memiliki 1.600 karyawan yang dia sebut anak-anaknya.

Sementara, orang pintar menghitung sesuatu nyelimet dan usahanya nggak jalan-jalan, karena dibebani rencana yang belum tentu berhasil. Orang pintar juga tidak percaya orang lain sehingga semua dikerjakannya sendiri. Ia mencontohkan ketika salah seorang karyawannya menurunkan harga kangkung di supermarketnya dari semula harganya Rp6.000 menjadi Rp400 saja. Eh, ternyata malah tidak laku.

Selidik punya selidik, ternyata langganannya protes, kok harga kangkungnya murah, padahal biasanya mahal. ’’Akhirnya, harga kangkung itu saya naikkan lagi. Pelanggan saya bilang, kangkung yang saya jual rasanya lain. Mungkin karena mahal, sehingga setiap sendok kangkung yang masuk ke mulutnya diam-diam dihitungnya, Rp6.000, jadi dia nikmati. Lha, kalau begini, siapa sebenarnya yang goblok?” papar Bob terbahak-bahak.

Namun, bagi pembeli ada nilai psikologis yang membuat pembeli merasa berbeda jika mengkonsumsi kangkung mahal daripada kangkung murah. Ini bagian dari trik marketing. Ia pun berbagi tips, bahwa untuk menjadi seorang marketing yang baik, maka seseorang harus menjual dirinya sendiri (sale for your self), sebelum menjual produknya. Sebuah filosofi, bahwa bagaimana seseorang menjadi marketing yang baik, kalau ia sendiri tidak dikenal orang.

Di balik kekonyolannya, Bob Sadino memberikan beberapa resep menjadi pengusaha. Antara lain, berpikir bebas dan tanpa beban. Memiliki tekad dan keinginan yang kuat menjadi pengusaha, sebab kemauan adalah ibarat bensin dan motor, keberanian mengambil peluang, tahan banting dan bersyukur bisa berbuat untuk orang lain.

Bagi pengusaha Batam, Bob Sadino berpesan, jangan takut dan jangan terlalu berharap. Sebab, makin tinggi harapan, makin tinggi tingkat kekecewaan. ’’Lepaskan belenggu dalam pikiran Anda sendiri. Ada berjuta peluang di sekeliling Anda,” katanya.

Dalam berbisnis, juga jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, kata Om Bob, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban, ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang, pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu bersyukur,” ujar Om Bob, mengingatkan.

Satu hal yang menarik, orang-orang yang ia gunakan dalam membantu usahanya, bukanlah mereka yang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi, melainkan dari anak jalanan. Berawal dari satu anak jalanan, bertambah dua, tiga hingga saat ini mencapai 1.500 orang anak. Bob juga mengaku bukan orang yang berpendidikan tinggi. Ia hanya tamatan SMA. Ia tak pernah sekolah tinggi. Baginya, di sekolah orang membaca buku, buku sifatnya informasi yang telah terjadi yang tak ubahnya roti busuk alias sampah. Jadi, orang yang sekolah tinggi-tinggi, isinya hanya sampah. Terkecuali sampah itu diolah menjadi pupuk yang subur.

Bob Sadino juga tidak setuju dengan istilah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang digembar-gemborkan pemerintah. Apa pasal? ’’Mestinya bukan UKM, tapi UBB atau Usaha Bakal Besar sehingga kita tetap optimis dan berusaha membesarkan bisnis kita,” katanya.

Tak terasa, dua jam berlalu bersama Bob Sadino. Namun, pertanyaan menggelitik soal penampilannya yang senang bercelana pendek, terlontar juga dari peserta seminar. Apa jawaban Bob? ’’Tidak penting celana pendeknya, yang penting, apa di balik celana pendek itu,” ujar Om Bob yang disambut gelak tawa.

Di balik sikap nyentrik dan nyeleneh Bob Sadino, ia berhasil membangun bisnisnya selama puluhan tahun. Dan, ia bisa duduk santai dengan beberapa presiden sambil ngobrol ngalor ngidul. Yang jelas, peserta seminar yang umumnya pelaku bisnis merasa mendapat pengalaman dan pencerahan yang luar biasa.

Sayangnya, nyaris tidak ada pengusaha kelas kakap yang tertarik bincang bisnis Bob Sadino yang disponsori Telkomsel itu. Mungkin khawatir dicap goblok. Jadi, mau pintar atau goblok ala Bob Sadino? Terserah Anda.

 Ulasan orang Bodoh dari Mario Teguh :

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis…

Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.

Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,sementara itu orang pintar percaya.

Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.

Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar ‘meratap-ratap’ kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.

Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Henry (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Sioe Liong (BCA group). Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat (S1), tapi kemudian menjadi kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.



Senin, 24 Desember 2012


HABIBIE & AINUN


SYNOPSIS

Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.

Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.

Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.



Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?

Cuplikan film habibie & ainun di youtube :


Ayo tonton di bioskop kesayangan anda !




Sabtu, 22 Desember 2012

Unsoed menjadi world class civic university 



VISI UNSOED 2020 ditetapkan sebagai berikut : “Unsoed menjadi world class civic university yang unggul dalam  penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang relevan dengan pengembangan sumberdaya perdesaan berkelanjutan dan penggalian serta pemanfaatan kearifan lokal”.  Beberapa pengertian yang perlu dipahami terkait dengan visi tersebut adalah :

1.      World class

Mengingat bahwa ilmu pengetahuan bersifat universal, maka pembelajaran dan inovasi lokal harus mampu mengkombinasikan manfaat dari adanya situasi global dan hubungan-hubungan lokal yang berbasis pada kualitas, komunitas, tradisi dan kepercayaan serta kemakmuran dalam jangka panjang.  Dengan demikian, UNSOED perlu menggunakan wilayah geografis yang menjadi perhatiannya untuk membentuk identitasnya dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat pada skala lokal maupun global.  Indikator yang menjadi acuannya adalah mampu menduduki rangking yang baik berdasarkan penilaian lembaga yang diakui oleh dunia pendidikan tinggi internasional.  Terkait dengan haltersebut maka UNSOED harus mampu membangun infrastruktur, kinerja, layanan, keahlian, yang berstandar internasional. Unsoed harus menekankan pentingnya penjaminan dan budaya mutu yang menjadi kesadaran civitas academica dan seluruh warga kampus. Selain itu, kebebasan akademik menjadi modal intelektual untuk menuju otonomi perguruan tinggi di bidang akademik dan sumberdaya yang merupakan prasyarat untk mewujudkan universitas berkelas dunia. Otonomi manajemen akademik dan sumberdaya, keunggulan kinerja,infrastructureexpertise serta terwujudnya penjaminan dan budaya mutu harus didukung oleh tata kelola universitas yang baik dan bersih (good and clean university governance).

2.      Civic university

Lulusan yang dihasilkan oleh UNSOED harus mampu memahami alam, melakukan perenungan dan analisis terhadap nilai-nilai yang layak dimasyarakatkan sehingga trampil dalam mengatasi masalah sampai pada substansinya.  Disamping itu, UNSOED harus menyediakan kesempatan bagi masyarakat baik individual, kelompok bisnis, maupun institusi publik untuk mengakses sumberdaya yang dimilikinya dalam suatu kerjasama yang selaras dan seimbang.  Sehubungan dengan hal itu, UNSOED harus dikelola sedemikian rupa sehingga memfasilitasi terselenggaranya keterkaitan universitas dengan wilayah geografis yang menjadi perhatiannya. Dengan demikian Unsoed harus mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat dan berperan dalam mengembangkan solusi bagi permasalahan masyarakat serta dalam perubahan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

3.      Unggul

Invensi dan inovasi melalui kegiatan penelitian menjadi kegiatan penting yang harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas perekonomian, pelayanan kebutuhan masyarakat, dan bagaimana masyarakat diorganisasikan.  Kegiatan tersebut harus dipandang sebagai suatu upaya yang komprehensif dan tidak hanya sebagai suatu proses pembelajaran dan penelitian akademik yang menghasilkan produk yang layak jual.  Keunggulan kinerja akademik juga harus dibarengi dengan keunggulan sarana dan prasarana serta manajemen layanan universitas. 

4.      Sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal

Secara umum telah diketahui bahwa 70% kantong kemiskinan di Indonesia adalah dipedesaan.Wilayah perdesaan terdiri atas sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kultur dan kearifan lokal serta sistem tata kelola yang khas pedesaan.  Oleh karena itu, UNSOED perlu mengembangkan IPTEKS untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumberdaya perdesaanguna meningkatkan kualitas perekonomian, pelayanan kebutuhan masyarakat, dan bagaimana masyarakat diorganisasikan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya tersebut. Penggalian dan pemanfaatan kultur dan kearifan lokal yang dapat dikembangkan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan masa kini dan mendatang pada wilayah lokal, dan sekaligus dapat memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan regional, nasional, maupun global.

Profil Unsoed in Youtube :