Perkembangan Teknologi Dalam Dunia Bisnis Internet
Perkembangan
teknologi Internet yang semakin canggih rupanya memberikan banyak manfaat bagi
semua orang termasuk para pelaku bisnis. Internet yang dianggap memberikan
banyak pengaruh negative kepada generasi bangsa ternyata bisa dimanfaatkan
untuk mendatangkan keuntungan. Hal tersebut memang tergantung bagaimana
seseorang menyikapi kemajuan teknologi seperti ini. Bahkan internet pun kini
telah banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis. Saat ini bisnis online
memang mulai menjamur di tanah air. Banyak para pelaku bisnis mempromosikan
usahanya melalui internet. Ternyata tidak sedikit dari mereka-mereka yang
menjalankan bisnis online mampu meraup keuntungan yang belum pernah diduga
sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat para pebisnis yang belum memanfaatkan
teknologi internet sebagai salah satu media pendukung mereka akan gigit jari
karena mereka kalah bersaing dengan rival bisnis mereka. Bayangkan saja, para
pebisnis yang tidak memanfaatkan internet tentu perkembangannya akan jauh
dibawah pebisnis yang memanfaatkan internet sebagai media marketing mereka
karena dengan menggunakan internet, usaha mereka dapat diketahui oleh semua
orang di seantero jagad. Oleh karena itu saat ini banyak orang mulai tertarik
untuk belajar bisnis online.
Jika membahas mengenai bisnis online, mungkin
masih ada yang bertanya-tanya tentang apa yang ditransaksikan dalam bisnis
online tersebut. Pada dasarnya untuk melakukan bisnis online, segala produk
baik barang ataupun jasa yang ditawarkan melalui internet sudah dapat disebut
sebagai bisnis online. Misalnya produsen sepatu yang ada di Bandung ingin
mendapatkan pembeli yang lebih banyak dan mencari konsumen yang tak hanya dari
wilayah Bandung maka menggunakan internet sebagai media iklan mereka agar para
pembeli sepatu tersebut tidak hanya dari Bandung melainkan dari luar daerah,
luar pulau, bahkan luar negeri. Hal ini tentu merupakan peluang yang bagus,
karena jika melakukan promosi produk di internet, siapa saja dapat membacanya
dari berbagai golongan. Tidak menutup kemungkinan jika pembeli dari luar daerah
akan meningkat. Apalagi jika harga yang ditawarkan lebih murah daripada harga
toko yang ada di sekitar mereka. Tentu menjalankan bisnis online merupakan
kesempatan yang bagus untuk mengembangkan usaha mulai dari usaha kelas rumahan
hingga usaha yang dilakukan oleh perusahaan skala besar.
Untuk memulai bisnis online tentu ada beberapa
hal yang harus dipersiapkan oleh penjual sebelum menjual barang daganganya. Hal
ini hampir sama dengan pedagang yang akan menjual dagangannya di pasar, sebelum
ia menjual tentu ia memerlukan persiapan dan perlu menata dagangannya agar
lebih menarik minat para calon pembeli. Demikian juga jika seseorang ingin
melakukan penjualan barang melalui internet. Saat ini Blog merupakan salah satu
situs yang paling banyak digunakan untuk memasarkan produk. Pasalnya jika
seseorang menggunakan blog sebagai media promosi mereka, mereka tidak perlu
membayar sepeser pun untuk mendapatkan account blog tersebut. Sebut saja
blogger dan wordpress, mereka adalah satu diantara banyak penyedia blog yang
dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi. Selain itu jika ingin menggunakan
media sosial yang lain, dapat menggunakan facebook dan twitter. Kedua jejaring
sosial ini makin lama memang semakin menjamur. Ini merupakan peluang bagus bagi
para pebisnis untuk mempromosikan produk mereka melalui situs tersebut. Selain
itu hal yang perlu dipersiapkan adalah foto. Tentu dapat dibayangkan jika
penjual tidak menunjukkan bagaimana bentuk barang dagangannya tidak akan ada
orang yang berminat untuk membelinya. Oleh karena itu jangan lupa mempersiapkan
foto-foto terbaik barang dagangan anda. Jangan lupa sertakan daftar harga
barang yang akan dijual. Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah
mencantumkan contact person. Barangkali ada orang yang berminat membeli tetapi
mereka tidak menemukan alamat untuk memesan barang tersebut tentu saja calon
pembeli akan kabur dan beralih ke tempat lain.
Seaweed
Billionaire* – Tao Kae Noi
Aithipat
Kulaponvanich
Age:
25
Company: http://www.taokaenoi.co.th/
Company
Net worth: $800 mill Baht (USD$ 24 millions)
When
I first watched The Billionaire, I was moved by his inspiring story.
Aithipat
Kulapongvanich or better know as Top was an average 16 year old teen who, like
most ordinary teenage boy, loves playing computer games.
He
realised that he had too many of those special game weaponry items that you
acquired if you reach a high level.
With
surplus of these items, he found out that he could make good money selling them
to people who need it via chatrooms.
At
just 16 he was earning 400,00 Baht(USD$12,000) by trading his game items.
He
even spent his money buying more computers to keep up with his business and was
soon buying a car.
However
his luck was short lived.
A
year later he was banned and his account got suspended from the game and the
gaming community.
He
was failing badly in school and he's parents desperately wanted him to finish
high school.
However,
with his bad grades he barely manage to make it into private school let alone a
top school .
In
class, he could hardly concentrate on studies and found that what he studied
could not help him get rich. So he skipped a class or two to look for things to
do, when he saw what could be his next business venture, selling hot chestnut
off the street.
He
came up to the old man who was selling the chestnut and would pretend to be
buying them but all he wanted was to know how to roast the chestnuts.
He
asked the old man what was to be roasted with the chestnut , where to buy the
raw chestnuts and the type of water that made the chestnuts glisten.
Top
kept buying from one chestnut stall to another asking question after question
till he knew exactly how it was done, to start his very own chestnut shop.
With
all the information gathered, Top set out to look for a chestnut roasting
machine to rent and found a space in the shopping mall.
He
started skipping class to buy bags of chestnuts in the morning ,drag it to his
small makeshift stall and with the help from his very old uncle, sold it in the
shopping mall.
Things
were great and people started buying his chestnuts, however the smoke from the
chestnuts cause the ceiling of the shopping mall to turn yellow and the mall's
owner forced him to moved out of their shopping mall. He was making 2000 bahts
selling chestnuts but being evicted out of the mall meant he was left with
nothing.
While
he thought things couldn't get any worse he soon finds out that :
·His father's business went into
bankrupt with 400mil baht debt(USD$12Mil)
·His family's home was about to be
listed for foreclosure by the bank
·His family was moving to China to
live with his elder sister
Face with no place to go and nothing left for Top and
his family, moving to China seems like the best plan of action.
But instead of moving with his family, Top decided to
stay and prayed that things will work out.
He found had an idea of mass producing crispy fried
seaweed that his girlfriend brought for him one afternoon from a nearby town
she'd visited.
The crispy seaweed had a unique taste that would sell
well.
He had envision of selling the crispy fried seaweed to
7-11 stores as they are known to have a store all across the country worldwide.
Even before selling to 7-11, he had difficulty frying
the seaweed without making it taste bitter.
He end up wasting 100,000 baht(USD$3000) worth of
seaweed trying to find ways to perfect it.
With little money left over, his uncle and him work
tirelessly until an unfortunate incident happen while his uncle was frying the
seaweed.
He fell over and knocked his head spilling the oil and
left the remaining last few seaweeds soaked in rain water.
By a stroke of luck, that very incident actually
enabled him to make the perfect seaweed.
With the seaweed soaked and dried in water, it
diminished the bitter taste and after frying them, what's left was a nice
crispy crunchy seaweed that taste resoundingly similar to how it taste like
from the nearby town.
He tweaked it to add better flavour and package it
plainly, naming it Tao Kae Noi(Young Boss).
He went to the head office of 7-11 and tried to pitch
the idea of selling his crispy fried seaweed.
His idea was accepted, and the people at 7-11 wanted
to see his factory and inspect it for GMP.
Once again he had face a stumbling block and with what
little money he had, he beg the owner of a rundown workshop to allow him to
rent his workshop as his seaweed factory for a short period of time.
With a newly set-up workshop cum factory, he employed
people to fry and package the seaweed.
However the QA/QC inspector was not impress with the
quality and as it failed to qualify for proper handling of food and his product
was not accepted by 7-11.
The setback throw him off guard but he knew he could
try again and improve things,
He worked out and changed accordingly on the list of
things which didn't meet the criteria and persevered hoping that this time
round things would change.
The second GMP inspection proved to be the turning
point and snowballed tremendously from there.
With initially having less then 10 people working for
Tao Kae Noi when it started, Tao Kae Noi now employs almost up to 2000
employees.
Today Tao Kae Noi Seaweed can be found all across
Asia, China, Australia, Canada and even UK.
Within a span of 2 years, Top paid off his father's
$400mil baht debt and earns $800mill baht(USD $24mil) a year.
I loved this inspiring story because Top was young and
when you're that young, all you ever think of is playing or fooling around, but
he didn't and he couldn't.
He had many many instances where he could just
continued studying to take the easy way out to become just another banker or
doctor but he never did because he knew that would not help pay off his
father's enormous debt.
He could have left for China with his family but he
stayed to help pay off with however much he could.
And so he did…
He become one of Thailand's youngest Billionaire*
Boxing day liga
inggris
Apa itu boxing day liga inggris? Dimana saat
liga-liga papan atas eropa sedang istirahat,pertarungan liga inggris semakin
panas. Tim-tim papan atas seperti manchaster united,manchaster city,Chelsea dan
arsenal bertarung untuk mendapatkan gelar juara liga inggrisSedangkan
tim-tim papan tengah bertarung untuk maju setidaknya ke piala eropa seperti
Everton,west Bromwich albion,tottenham,wigan athletic,sunderlan dan aston villa
. namun berbeda dengan tim-tim papan bawah,mereka tidak berharap banyak tentang
juara.mereka hanya inginSetidaknya tidak masuk ke zona
degradasi,seperti reading danQPR.boxing day dapat dikatan menjadi pertarungan
paling melelahkan selama pertandingan liga inggris,karena antara pertandingan
satu dengan yg lain hanya berjarak satu/dua hari.boxing day juga event untuk
merauk point untuk Tim papan atas.tidak ada pertandingan
papan atas saat boxing day,tetapi setidaknya ada pertandingan antara arsenal vs
Newcastle , Chelsea vs everton. Boxing day juga menjadi ajang reuni
pemain/pelatih disuatu tim timingatan bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker langsung kembali pada medio 2011 silam . Pasalnya, ini merupakan
ajang reuni pemain yang pernah dipinjamkan ke Villa Park itu.manchaster united
bertemu dengan dengan penghuni papan tengah Newcastle united,Chelsea hanya
bertemu dengan Norwich city dan manchaster city bertemu dengan sunderland.
Ir Ciputra Pengusaha
Sukses, Sebuah Inspirasi.
Profil dan Otobiografi
Singkat Ir. Ciputra
Ir. Ciputra (lahir di
Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 77 tahun) adalah seorang
insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ciputra menghabiskan masa kecil hingga
remajanya di sebuah desa terpencil di pojokan Sulawesi Utara. Begitu jauhnya
sehingga desa itu sudah nyaris berada di Sulawesi Tengah. Jauh dari Manado,
jauh pula dari Palu. Sejak kecil Ciputra sudah merasakan kesulitan dan
kepahitan hidup. Terutama saat bapaknya ditangkap dan diseret dihadapannya oleh
pasukan tak dikenal, dituduh sebagai mata-mata Belanda/ Jepang dan tidak pernah
kembali lagi (pada tahun 1944). Ketika remaja sekolah di SMP Frater Donbosco
Manado.
Ketika tamat SMA,
kira-kira saat dia berusia 17 tahun, dia meninggalkan desanya menuju Jawa,
lambang kemajuan saat itu. Dia ingin memasuki perguruan tinggi di Jawa. Maka,
masuklah dia ke ITB (Institut Teknologi Bandung). Keputusan Ciputra untuk
merantau ke Jawa tersebut merupakan salah satu momentum terpenting dalam
hidupnya yang pada akhirnya menjadikan Ciputra orang sukses. Keputusan Ciputra
untuk merantau ketika tamat SMA merupakan keputusan yang tepat, karena pada
usia tersebut muncul adanya keinginan untuk bebas yang disertai rasa tanggung
jawab pada diri individu. Ciputra adalah perantau yang sempurna. Dia
mendapatkan kebebasan, tapi juga memunculkan rasa tanggung jawab pada dirinya.
Bagi Ciputra,
perintis pengembang properti nasional sekaligus pembangun 20 kota satelit di
seluruh Indonesia, pengalaman hidup susah sejak kecil adalah pemicu
kesuksesannya. Ciputra yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah 77 tahun lalu,
harus merasakan kerasnya hidup sejak usia 12 tahun, tanpa ayah. Sang ayah
ditangkap tentara pendudukan Jepang dan akhirnya meninggal di penjara.
Sebagai bungsu dari 3
bersaudara, Ciputra kecil harus bergelut dengan berbagai pekerjaan untuk
mencari uang membantu sang ibu yang berjualan kue. Ciputra yang mengaku sangat
bandel dan nakal sejak kecil, juga harus berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 7
kilometer ke sekolah setiap hari. Kenakalan Ciputra terlihat dari sifatnya yang
seenaknya sendiri. Saat disuruh belajar bahasa Belanda, Jepang atau China, dia
malas. Dia hanya mau belajar bahasa yang dianggapnya akan berguna baginya,
yaitu bahasa Indonesia. Akibatnya, saat usia 12 tahun dia masih di kelas 2 SD
karena berkali-kali tinggal kelas.
Pasca ditinggal sang
ayah, barulah Ciputra bangkit dan mau belajar giat hingga selalu menjadi nomor
1 di sekolah. Kegemilangan prestasi Ciputra terus berlanjut hingga mampu
menamatkan kuliah di jurusan arsitektur ITB. Setelah lulus kuliah, jiwa
wirausaha Ciputra mengantarkannya menjadi raksasa pengembang properti di tanah
air lewat PT Pembangunan Jaya saat itu, dan akhirnya menjadi grup Ciputra. Dan
hingga kini, berbagai bangunan properti yang menghiasi wajah Jakarta, tak bisa
dilepaskan dari campur tangan seorang Ciputra.
CIPUTRA,
Pengusaha asal Sulawesi Tengah.
Ketika mula didirikan, PT Pembangunan Jaya
cuma dikelola oleh lima orang. Kantornya menumpang di sebuah kamar kerja Pemda
DKI Jakarta Raya. Kini, 20-an tahun kemudian, Pembangunan Jaya Group memiliki
sedikitnya 20 anak perusahaan dengan 14.000 karyawan. Namun, Ir. Ciputra, sang
pendiri, belum merasa sukses. ``Kalau sudah merasa berhasil, biasanya
kreativitas akan mandek,`` kata Dirut PT Pembangunan Jaya itu.
Ciputra memang hampir tidak pernah mandek.
Untuk melengkapi 11 unit fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA),
Jakarta -- proyek usaha Jaya Group yang cukup menguntungkan -- telah dibangun
"Taman Impian Dunia". Di dalamnya termasuk "Dunia Fantasi",
"Dunia Dongeng", "Dunia Sejarah", "Dunia
Petualangan", dan "Dunia Harapan". Sekitar 137 ha areal TIJA
yang tersedia, karenanya, dinilai tidak memadai lagi. Sehingga, melalui
pengurukan laut (reklamasi) diharapkan dapat memperpanjang garis pantai Ancol
dari 3,5 km menjadi 10,5 km.
Masa kanak Ciputra sendiri cukup sengsara.
Lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah, ia anak bungsu
dari tiga bersaudara. Dari usia enam sampai delapan tahun, Ci diasuh oleh
tante-tantenya yang "bengis". Ia selalu kebagian pekerjaan yang berat
atau menjijikkan, misalnya membersihkan tempat ludah. Tetapi, tiba menikmati es
gundul (hancuran es diberi sirop), tante-tantenyalah yang lebih dahulu mengecap
rasa manisnya. Belakangan, ia menilainya sebagai hikmah tersembunyi.
"Justru karena asuhan yang keras itu, jiwa dan pribadi saya seperti
digembleng," kata Ciputra.
Pada usia 12 tahun, Ciputra menjadi yatim.
Oleh tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, dituduh anti-Jepang,
ditangkap, dan meninggal dalam penjara. "Lambaian tangan Ayah masih
terbayang di pelupuk mata, dan jerit Ibu tetap terngiang di telinga,"
tuturnya sendu. Sejak itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Sejak itu
pula Ci harus bangun pagi- pagi untuk mengurus sapi piaraan, sebelum berangkat
ke sekolah -- dengan berjalan kaki sejauh 7 km. Mereka hidup dari penjualan kue
ibunya.
Atas jerih payah ibunya, Ciputra berhasil
masuk ke ITB dan memilih Jurusan Arsitektur. Pada tingkat IV, ia, bersama dua
temannya, mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan -- berkantor di sebuah
garasi. Saat itu, ia sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih
sekolah SMA di Manado. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur, 1960, mereka
pindah ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Baru. ``Kami belum punya rumah. Kami
berpindah-pindah dari losmen ke losmen,`` tutur Nyonya Dian, ibu empat anak.
Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra.
Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi.
Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group,
Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan prinsip hidup yang kuat
Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa
jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan
banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah,
diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk
merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit
kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam
dan ke luar negeri.
Ciputra telah sukses melampaui semua orde;
orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan
daerah maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga
membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Dia sukses menjadi contoh
kehidupan sebagai seorang manusia. Memang, dia tidak menjadi konglomerat nomor
satu atau nomor dua di Indonesia, tapi dia adalah yang TERBAIK di bidangnya:
realestate.
Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia
harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih
bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan universitas Ciputra. Bukan
sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan
sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi
bangsa pengusaha.
Ir. Ciputra Menghadapi Krisis Ekonomi.
Keran KPR
yang mulai mengucur, membuat aktivitas PT Ciputra Development terdengar lagi.
Kelompok usaha ini semakin giat beriklan. Akankah Ciputra segera berjaya
kembali? Akibat krisis ekonomi yang melanda negeri ini, sebagaimana kebanyakan
pengusaha properti lainnya, Ciputra pun harus melewati masa krisis dengan
kepahitan. Padahal, serangkaian langkah penghematan telah dilakukan. Grup
Ciputa (GC), misalnya, terpaksa harus memangkas 7 ribu karyawannya, dan yang
tersisa cuma sekitar 35%.
Lantas, semua departemen perencanaan di
masing-masing anak perusahaan segera ditutup dan digantikan satu design center
yang bertugas memberikan servis desain kepada seluruh proyek. Jenjang komando 9
tingkat pun dipotong menjadi 5. Akibatnya, banyak manajer kehilangan pekerjaan.
Lebih pahit lagi: kantor pusat GC yang semula berada di Gedung Jaya, Thamrin,
Jakarta Pusat, terpaksa pindah ke Jl. Satrio -- kompleks perkantoran milik GC.
Paling tidak, dengan cara semacam itu, GC bisa menghemat Rp 4 miliar/tahun.
Sementara Harun dan tim keuangannya -- setelah
susut menjadi 7 orang dan gajinya dipotong hingga 40% -- hengkang ke salah satu
lantai Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Di tempat itu, mereka menyewa
beberapa ruangan. Selebihnya, kabar yang menjadi rahasia umum: utang GC macet
total.
Menurut Harun, para petinggi CD waktu itu
sadar betul kondisi yang ada tidak bakalan berubah secepat yang dibayangkan.
Soalnya, berlalunya krisis moneter yang belakangan bermetamorfosis menjadi
krisis multidimensional sejatinya berada di luar kendali mereka. Celah yang
masih terbuka hanyalah konsolidasi internal dan restrukturisasi perusahaan.
Maka, selain memangkas biaya operasional
secara drastis, CD pun segera menerapkan strategi pemasaran baru: menjual
kapling siap bangun. Kata Harun, selain CD kala itu hanya menyimpan sedikit
stok rumah siap huni, perubahan strategi pemasaran ini juga dilakukan untuk
membidik konsumen berkantong tebal. Maklumlah, mengharapkan KPR ibarat pungguk
merindukan bulan. Adapun yang tersisa, ya itu tadi, pasar kalangan kelas menengah-atas.
Mereka biasanya lebih suka membeli kapling karena dapat menentukan sendiri
desain rumahnya.
Keuntungan lain menjual kapling tanah:
berkurangnya biaya operasional. Masih menurut Harun, dengan menjual kapling
siap bangun, CD cuma berkewajiban menyediakan infrastruktur seperti telepon,
air, listrik dan jalan. Memang, ketimbang membangun rumah siap huni, biaya
penyediaan infrastruktur relatif jauh lebih murah. Dalam perhitungan Harun,
biaya yang dikeluarkan per m2-nya cuma Rp 90 ribu.
Sementara itu, bila membangun rumah siap huni,
CD mesti siap menerima kenyataan jika harga bahan-bahan bangunan meningkat
pesat. Besi, misalnya. Setelah kurs rupiah terhadap US$, harganya naik 60%.
Sementara semen dan keramik, masing-masing meningkat menjadi 40% dan 30%. Jadi,
"Tak ada alasan tidak menerapkan strategi itu," ujar Harun. Kebijakan
itu berlaku di Jakarta dan di Surabaya.
Guna mendukung strategi di atas,
program-program above the line juga tak luput dikoreksi. Hasilnya, dari
monitoring yang dilakukan, para petinggi CD akhirnya berkesimpulan, mubazir
bila beriklan gencar di masa krisis. "Seperti membunuh tikus dengan
memakai bom," jelas Harun. Alhasil, pilihan kemudian jatuh pada penjualan
langsung. Bahannya diolah dari database konsumen milik CD. Dan supaya lebih
terarah, database diolah lewat pembentukan klub-klub penjualan, di Jakarta
maupun Surabaya.
Namun, apa daya, meski harga kapling siap
bangun belum dinaikkan dan tim pemasaran bekerja sekeras mungkin, toh strategi
itu tidak langsung membuahkan hasil yang memuaskan. Lebih dari Tiga bulan,
konsumen yang tertarik dengan ratusan hektare tanah matang milik CD yang dijual
dalam bentuk kapling siap bangun -- dari total 1.800 har landbank (tanah
mentah) CD yang tersebar di Jakarta dan Surabaya -- bisa dihitung dengan jari.
Kata Harun, petinggi CD lagi-lagi sadar para
pemilik uang sesungguhnya lebih memilih mendepositokan uangnya ketimbang
membeli kaping siap bangun. Maka, "Tahun 1998 adalah tahun yang paling
sulit yang pernah dilalui CD," kenangnya. Masalahnya, uang yang masuk
selama setahun cuma Rp 40 miliar.
Itulah nilai total hasil penjualan lima proyek
perumahan di Jakarta dan Surabaya milik CD. Jelas, ketimbang tahun-tahun
sebelumnya, saat kondisi ekonomi masih normal, kenyataan tersebut benar-benar
menyakitkan. Sebelum krisis, dari satu proyek saja, CD bisa meraup uang
sebanyak Rp 10 miliar/bulan. Artinya, angka Rp 40 miliar tersebut biasanya
dicapai hanya dalam sebulan.
Yang lebih menyesakkan, menurut sumber SWA,
Pak Ci ikut-ikutan menambah beban psikologis pasukannya. Hampir setiap hari CEO
GC itu uring-uringan tanpa sebab yang jelas. Seingatnya,waktu itu Pak Ci jarang
bertanya kepada anak buahnya bagaimana sebenarnya kondisi di lapangan. "Ia
malah seperti tak habis-habisnya melakukan pressure kepada timnya," jelas
si sumber.
Dan lucunya lagi, bahkan di luar dugaan banyak
orang -- sang sumber sendiri kaget luar biasa -- Pak Ci sampai-sampai
"menodong" seorang pemuka agama agar jemaat gerejanya membeli kapling
siap bangun di salah satu proyek perumahan CD. "Benar-benar tidak masuk
akal," ungkap sumber. Benarkah? "Bohong. Kalau stres, siapa yang
tidak stres waktu itu," bantah Harun.
Untunglah, bersamaan turunnya suku bunga
deposito di awal 1999, strategi itu mulai menampakkan hasil. Kecil memang,
tapi, "Kami sudah mulai sibuk," ujar Harun. Ia menunjuk aktivitas
penjualan kapling siap bangun, khususnya yang di Surabaya. "Di kota ini,
penjualannya cukup bagus."
Sayang, Harun tak bersedia menyebutkan nilai
transaksi di Kota Buaya. Yang jelas, tidak seperti di Jakarta, jumlah item
kapling siap bangun yang ditawarkan CD di Surabaya lumayan variatif. Dari segi
luas contohnya, 1.200-2.000 m2 dengan harga jual minimal: Rp 600 ribu/meter2.
Selain itu, ada pula kapling golf -- posisinya berhadapan atau di sekitar
lapangan golf. "Kapling jenis ini, sekalipun lebih mahal, tampak paling
disukai," jelas Harun.
Bagaimana dengan Jakarta? Kendati kapling yang
dijual hanya berukuran 200-500 m2, angka penjualannya tidak sebagus di
Surabaya. Dan kapling yang disukai konsumen kebanyakan yang berukuran 400 m2
seharga Rp 225-500 ribu/m2. Menurut Harun, hal itu terjadi karena tingkat
persaingan di Jakarta lebih ketat ketimbang di Surabaya. Soalnya, "Ada
banyak proyek serupa di sini," ujarnya. Dan, yang lebih penting, kapling
golf bukanlah hal yang istimewa bagi banyak konsumen metropolitan. "Jadi,
penawaran kami sama seperti yang lain. Karena itu pula, bisa jadi konsumen
mencari yang lebih murah."
Seperti yang sudah-sudah, tutur menantu
Ciputra itu, kebutuhan konsumen di Jakarta sejatinya adalah rumah siap huni
yang dilengkapi fasilitas KPR. Karena itu, bermodalkan pendapatan hasil
penjualan kapling siap bangun plus tersedianya sarana KPR, CD pun mulai
menggiatkan pembangunan rumah siap huni, di Citra Raya Tangerang, Citra Indah
Jonggol, Citra Grand Cibubur ataupun Citra Cengkareng.
Bersamaan waktunya, CD pun kembali rajin
beriklan. Namun, tidak seperti tiga tahun lalu, kini belanja iklannya diatur
ketat. Indikator pertama yang dihitung sebelum mengeluarkan uang untuk
berpromosi di berbagai media cetak adalah jumlah total hari libur dalam setiap
bulan. Yang jelas, sebulan CD beriklan tak lebih dari tiga kali. "Bukan
apa-apa. Kami hanya ingin iklan itu bisa efektif mencapai sasaran,"
katanya. Ia menambahkan, klub-klub penjualan yang dulu sempat dibentuk tetap
diteruskan.
Hanya saja, lagi-lagi sayang, Harun mengaku
tidak ingat persis jumlah uang yang masuk ke kocek CD setelah perusahaan
properti yang dipimpinnya itu kembali rajin beriklan. Ia hanya mengatakan,
"Cash flow kami cukup aman." Ditambah semakin membaiknya daya beli
konsumen, Harun pun optimistis, CD dan GC bisa berkibar kembali. Namun, tentu
saja, ia mengaku, "Tidak seperti dulu lagi."
Cuplikan tentang Ir.Ciputra :
5cm.
Kode M-TIX : 5CM
Jenis Film : drama
Produser : SUNIL SORAYA
Produksi : RAM SORAYA
Sutradara : RIZAL MANTOVANI
SYNOPSIS
“ 17
Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2 cinta, sebuah mimpi mengubah
segalanya”
Genta,
Arial, Zafran, Riani dan Ian adalah lima remaja yang telah menjalin
persahabatan belasan tahun lamanya. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh”
dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah,
tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.
Selama tiga
bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka
berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuklebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah
tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan
mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan
tantangan.
Sebuah perjalanan hati demimengibarkan
sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah
perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia.
Sebuah
perjuangan atas impian, perjalanan hati yang merubah hidup mereka untuk
selamanya
Cuplikan di youtube :
Ayo tonton di bioskop kesayangan anda !
Om Bob : "Mereka Bilang Saya Gila!"
Bob Sadino:
Jangan Takut Mencoba !
Pengusaha
sukses bidang pertanian Bob Sadino mengajak generasi muda untuk tidak takut
mencoba sesuatu hal yang baru. "Ingin sukses jangan takut mencoba,"
kata Bob di hadapan puluhan peserta acara Launching Program CSR "Go
Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian bertempat di Mall Botani Square, Sabtu
(27/3).
Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah
menyerah dan jangan takut untuk gagal. "Dengan kegagalan kita bisa
belajar, bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk
gagal," kata entrepreneur sukses asli Indonesia ini. Di hadapan ratusan
pengunjung Mall Botani Square, Bob yang tampil dengan gaya khasnya baju kemeja
putih kotak-kotak dipadu celana jins pendek menyampaikan beberapa pengalamannya
tentang memulai sebuah usaha tanpa harus menggunakan modal besar. "Yang
penting ada kemauan dan berani menerima kegagalan, semua usaha jenis apa pun
akan tetap jalan. Usaha yang paling bertahan lama ada agropreneur," kata
Bob.
Ia berpendapat selama langit masih membentang,
selama itu pula usaha perkebunan akan terus berjalan. Namun, lanjut Bob,
tinggal sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya.
"Sumber daya alam terbentang luas, kita
bersyukur Indonesia alamnya subur dan kaya, tapi SDM Indonesia yang kurang
mampu memanfaatkannya," kata bapak dua orang putri ini.
Bob mengatakan, peluang bisnis pertanian cukup
besar, tidak hanya pasar Internasional saja, pasar dalam negeri Indonesia juga
sangat menjanjikan untuk perkembangan bisnis pertanian tersebut. Bob mengatakan
semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha dapat meningkatkan jumlah
usahawan Indonesia yang saat ini hanya sebesar 1,8 persen dari total penduduk
Indonesia.
Talkshow berlangsung selama satu jam lebih
tersebut berlangsung cukup menarik. Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam acara
launching program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian sangat
antusias bertanya kepada Bob. Dipandu oleh MC Shanaz Haque suasana talkshow
kian bermakna, ditambah jawaban nyeleneh Bob yang membuat gelak tawa peserta.
Bob merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia
yang mampu merentas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan
kegigihan dan kerja keras. Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan
bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi
pengusaha sukses, menurutnya seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan
berani mengambil risiko.
Semua telah dibuktikan oleh Bob, entrepreneur
sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari
keluarga wirausaha.Pendiri dan pemilik
tunggal "Kem Chicks" (supermarket) ini pernah menjadi supir taksi dan
karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.
Orang Bodoh
Jangan Berkecil Hati, Orang Pinter Jangan Bangga !
Siapa yang
tak kenal Bob Sadino? Ia enterpreneur sejati. Gayanya nyentrik, pola pikirnya
unik dan cenderung terbalik. Keluar dari pakem teori dan buku teks ekonomi.
Tapi, bisnisnya sukses. Pengusaha kawakan dengan ciri khasnya celana pendek dan
kemeja itu, datang ke Batam berbagi pengalaman dan belajar goblok dengan
pengusaha muda Batam. Apa maksudnya?
PEBISNIS yang
biasa baca buku marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung Bob
Sadino, pengusaha yang terkenal dengan Kem Chicks-nya ini. ’’Hidup saya tanpa
rencana dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda.
Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang
untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah,
bingung kan?
Lelaki yang
sudah berbisnis selama 36 tahun dan biasa disapa Om Bob ini bercerita, ia
berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi
kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di
Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi
telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. ’’Sayalah orang
pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini,” katanya.
Namun,
jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke
tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang
besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya.
Permintaan pun bertambah. Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan
berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosis.
Bob Sadino
yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik.
Padahal, saat itu tidak pasarnya. Tapi, kegigihan seorang Bob Sadino, ia
menciptakan pasarnya. Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke
Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. ’’Rencananya hanya
buat orang pinter, saya bersyukur saya goblok. Kalau saya pintar, saya akan
seperti Anda,” katanya, disambut tawa peserta seminar di Hotel Godway, Rabu
(16/5) malam.
Kalau
pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi.
Lantaran goblok, ia tidak tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya
macam-macam. ’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja.
Jadi, kalau cari rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ujarnya.
’’Silakan
cari kegagalan, cari kendala Anda. Saya mengalami segunung kegagalan, kendala
dan keringat dingin dan air mata darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan
mencari jalan keluarnya. Kegagalan adalah anugrah. Lalu, apa di balik
kegagalan. Sukses adalah titik kecil di atas segunung kegagalan,” papar Bob
yang membuat peserta seminar terpana.
Bob Sadino
bahagia dengan apa yang dilakukannya. Ia berani mengambil risiko dan
menciptakan pasar. ’’Saya mengambil risiko sebesar-besarnya, sebab orang yang
mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil. Kalau orang memperkecil risiko, ia
jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja. Kewajiban saya mengubah risiko jadi
duit,” ujar Bob Sadino, dengan santainya.
Meski
awalnya sulit dipahami, peserta seminar yang bingung dan tidak terima dikatai
goblok, lama-lama bisa mencerna jalan pikiran nyeleneh Bob Sadino. Sebagai
pengusaha sukses, ia sudah sampai pada tahap financial independent, sehingga ia
bebas mau beli apa saja dan mau pergi ke mana saja. ’’Duitnya sih, pas-pasan.
Kalau mau beli Jaguar, pas duitnya ada,” katanya, terkekeh.
Karena
merasa dirinya goblok, Bob tidak berpikir secara runtun, tapi mengalir begitu
saja. Orang goblok juga akan lebih percaya pada orang lain yang lebih pintar
dari dirinya. Kalau gagal, orang goblok tidak merasa gagal, tapi sedang belajar
jadi lebih pintar. Akhirnya, orang goblok bisa jadi bosnya orang pintar-pintar.
Kini, Bob memiliki 1.600 karyawan yang dia sebut anak-anaknya.
Sementara,
orang pintar menghitung sesuatu nyelimet dan usahanya nggak jalan-jalan, karena
dibebani rencana yang belum tentu berhasil. Orang pintar juga tidak percaya
orang lain sehingga semua dikerjakannya sendiri. Ia mencontohkan ketika salah
seorang karyawannya menurunkan harga kangkung di supermarketnya dari semula
harganya Rp6.000 menjadi Rp400 saja. Eh, ternyata malah tidak laku.
Selidik
punya selidik, ternyata langganannya protes, kok harga kangkungnya murah,
padahal biasanya mahal. ’’Akhirnya, harga kangkung itu saya naikkan lagi.
Pelanggan saya bilang, kangkung yang saya jual rasanya lain. Mungkin karena
mahal, sehingga setiap sendok kangkung yang masuk ke mulutnya diam-diam
dihitungnya, Rp6.000, jadi dia nikmati. Lha, kalau begini, siapa sebenarnya
yang goblok?” papar Bob terbahak-bahak.
Namun, bagi
pembeli ada nilai psikologis yang membuat pembeli merasa berbeda jika
mengkonsumsi kangkung mahal daripada kangkung murah. Ini bagian dari trik
marketing. Ia pun berbagi tips, bahwa untuk menjadi seorang marketing yang
baik, maka seseorang harus menjual dirinya sendiri (sale for your self),
sebelum menjual produknya. Sebuah filosofi, bahwa bagaimana seseorang menjadi
marketing yang baik, kalau ia sendiri tidak dikenal orang.
Di balik
kekonyolannya, Bob Sadino memberikan beberapa resep menjadi pengusaha. Antara
lain, berpikir bebas dan tanpa beban. Memiliki tekad dan keinginan yang kuat
menjadi pengusaha, sebab kemauan adalah ibarat bensin dan motor, keberanian
mengambil peluang, tahan banting dan bersyukur bisa berbuat untuk orang lain.
Bagi
pengusaha Batam, Bob Sadino berpesan, jangan takut dan jangan terlalu berharap.
Sebab, makin tinggi harapan, makin tinggi tingkat kekecewaan. ’’Lepaskan
belenggu dalam pikiran Anda sendiri. Ada berjuta peluang di sekeliling Anda,”
katanya.
Dalam
berbisnis, juga jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak
memikirkan sukses, kata Om Bob, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks
sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban,
ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang,
pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu
bersyukur,” ujar Om Bob, mengingatkan.
Satu hal
yang menarik, orang-orang yang ia gunakan dalam membantu usahanya, bukanlah
mereka yang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi, melainkan dari anak
jalanan. Berawal dari satu anak jalanan, bertambah dua, tiga hingga saat ini
mencapai 1.500 orang anak. Bob juga mengaku bukan orang yang berpendidikan
tinggi. Ia hanya tamatan SMA. Ia tak pernah sekolah tinggi. Baginya, di sekolah
orang membaca buku, buku sifatnya informasi yang telah terjadi yang tak ubahnya
roti busuk alias sampah. Jadi, orang yang sekolah tinggi-tinggi, isinya hanya
sampah. Terkecuali sampah itu diolah menjadi pupuk yang subur.
Bob Sadino
juga tidak setuju dengan istilah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
digembar-gemborkan pemerintah. Apa pasal? ’’Mestinya bukan UKM, tapi UBB atau
Usaha Bakal Besar sehingga kita tetap optimis dan berusaha membesarkan bisnis
kita,” katanya.
Tak terasa,
dua jam berlalu bersama Bob Sadino. Namun, pertanyaan menggelitik soal
penampilannya yang senang bercelana pendek, terlontar juga dari peserta
seminar. Apa jawaban Bob? ’’Tidak penting celana pendeknya, yang penting, apa
di balik celana pendek itu,” ujar Om Bob yang disambut gelak tawa.
Di balik
sikap nyentrik dan nyeleneh Bob Sadino, ia berhasil membangun bisnisnya selama
puluhan tahun. Dan, ia bisa duduk santai dengan beberapa presiden sambil
ngobrol ngalor ngidul. Yang jelas, peserta seminar yang umumnya pelaku bisnis
merasa mendapat pengalaman dan pencerahan yang luar biasa.
Sayangnya,
nyaris tidak ada pengusaha kelas kakap yang tertarik bincang bisnis Bob Sadino
yang disponsori Telkomsel itu. Mungkin khawatir dicap goblok. Jadi, mau pintar
atau goblok ala Bob Sadino? Terserah Anda.
Ulasan
orang Bodoh dari Mario Teguh :
Orang bodoh
sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis…
Agar
bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil
boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh
sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah
untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk keperluan orang bodoh.
Orang
pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mencari kerja. Orang
bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang
diajukan orang pintar.
Orang bodoh
tidak bisa membuat teks pidato,maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh
kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).oleh karena itu orang bodoh
memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh
biasanya jago cuap-cuap jual omongan,sementara itu orang pintar percaya.
Tapi
selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi
toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
Orang bodoh
berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh
orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi staf-nya orang bodoh.
Saat bisnis
orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi
orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar ‘meratap-ratap’ kepada
orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat
bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja
keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk
bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang
bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang
pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gate
(Microsoft), Dell, Henry (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Sioe
Liong (BCA group). Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat (S1), tapi
kemudian menjadi kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan
puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
Senin, 24 Desember 2012
HABIBIE &
AINUN
SYNOPSIS
Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan
belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang
Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.
Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar:
berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan
Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur
karir terbuka lebar untuknya.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta
seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh
cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke
Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka
terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman,
pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka
kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya.
Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun
setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu
titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah cinta mereka akan bisa terus
abadi?
Cuplikan film habibie & ainun di youtube :
Ayo tonton di bioskop kesayangan anda !
Sabtu, 22 Desember 2012
Unsoed menjadi world
class civic university
VISI UNSOED 2020 ditetapkan sebagai berikut : “Unsoed
menjadi world class civic university yang unggul dalam
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang relevan dengan pengembangan
sumberdaya perdesaan berkelanjutan dan penggalian serta pemanfaatan kearifan
lokal”. Beberapa pengertian yang perlu dipahami terkait dengan visi
tersebut adalah :
1. World class
Mengingat bahwa ilmu pengetahuan bersifat universal, maka
pembelajaran dan inovasi lokal harus mampu mengkombinasikan manfaat dari adanya
situasi global dan hubungan-hubungan lokal yang berbasis pada kualitas,
komunitas, tradisi dan kepercayaan serta kemakmuran dalam jangka panjang.
Dengan demikian, UNSOED perlu menggunakan wilayah geografis yang menjadi
perhatiannya untuk membentuk identitasnya dalam memberikan kontribusi kepada
masyarakat pada skala lokal maupun global. Indikator yang menjadi
acuannya adalah mampu menduduki rangking yang baik berdasarkan penilaian
lembaga yang diakui oleh dunia pendidikan tinggi internasional. Terkait
dengan haltersebut maka UNSOED harus mampu membangun infrastruktur, kinerja,
layanan, keahlian, yang berstandar internasional. Unsoed harus menekankan
pentingnya penjaminan dan budaya mutu yang menjadi kesadaran civitas academica
dan seluruh warga kampus. Selain itu, kebebasan akademik menjadi modal
intelektual untuk menuju otonomi perguruan tinggi di bidang akademik dan
sumberdaya yang merupakan prasyarat untk mewujudkan universitas berkelas dunia.
Otonomi manajemen akademik dan sumberdaya, keunggulan kinerja,infrastructure, expertise serta
terwujudnya penjaminan dan budaya mutu harus didukung oleh tata kelola
universitas yang baik dan bersih (good and clean university governance).
2. Civic university
Lulusan yang dihasilkan oleh UNSOED harus mampu memahami
alam, melakukan perenungan dan analisis terhadap nilai-nilai yang layak
dimasyarakatkan sehingga trampil dalam mengatasi masalah sampai pada
substansinya. Disamping itu, UNSOED harus menyediakan kesempatan bagi
masyarakat baik individual, kelompok bisnis, maupun institusi publik untuk
mengakses sumberdaya yang dimilikinya dalam suatu kerjasama yang selaras dan
seimbang. Sehubungan dengan hal itu, UNSOED harus dikelola sedemikian
rupa sehingga memfasilitasi terselenggaranya keterkaitan universitas dengan
wilayah geografis yang menjadi perhatiannya. Dengan demikian Unsoed harus
mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat dan
berperan dalam mengembangkan solusi bagi permasalahan masyarakat serta dalam
perubahan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
3. Unggul
Invensi dan inovasi melalui kegiatan penelitian menjadi
kegiatan penting yang harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas perekonomian,
pelayanan kebutuhan masyarakat, dan bagaimana masyarakat diorganisasikan.
Kegiatan tersebut harus dipandang sebagai suatu upaya yang komprehensif dan
tidak hanya sebagai suatu proses pembelajaran dan penelitian akademik yang
menghasilkan produk yang layak jual. Keunggulan kinerja akademik juga
harus dibarengi dengan keunggulan sarana dan prasarana serta manajemen layanan
universitas.
4. Sumberdaya
perdesaan dan kearifan lokal
Secara umum telah diketahui bahwa 70% kantong kemiskinan di
Indonesia adalah dipedesaan.Wilayah perdesaan terdiri atas sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, kultur dan kearifan lokal serta sistem tata kelola yang
khas pedesaan. Oleh karena itu, UNSOED perlu mengembangkan IPTEKS untuk
mengembangkan dan memanfaatkan sumberdaya perdesaanguna meningkatkan kualitas
perekonomian, pelayanan kebutuhan masyarakat, dan bagaimana masyarakat
diorganisasikan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya tersebut.
Penggalian dan pemanfaatan kultur dan kearifan lokal yang dapat dikembangkan
harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan masa kini dan mendatang pada
wilayah lokal, dan sekaligus dapat memberikan kontribusi dalam pemecahan
permasalahan regional, nasional, maupun global.